SURAT KEDELAPAN KEPADA KELUARGA Keluarga yang Terkasih, Dalam surat kita yang lalu, kita telah melihat beberapa area untuk membantu kita mengembangkan pengetahuan yang lebih dalam dalam sebuah pernikahan. Kita telah menelaah tujuan dan tantangan-tantangannya, mendiskusikan kebutuhan akan pengampunan dan komunikasi, dan pentingnya kemampuan untuk membedakan antara kebohongan dan kebenaran juga cinta dalam pernikahan. Dalam setiap area, Yesus tetap menjadi batu penjuru kita, dan FirmanNya merupakan pilar dalam sebuah pernikahan yang kuat dan memuaskan. Biasanya diletakkan pada sudut sebuah bagunan, dengan seluruh bangungan dibangun sesuai dengan sudut dan ukuran batu penjuru. Batu penjuru juga merupakan kunci untuk menjaga struktur bangunan tetap lurus. Akar dari permasalahan pernikahan adalah ketidakmampuan kita atau ketidakmauan kita dalam menjangkarkan pernikahan kita dalam Kristus dan menerapkan kebenaran serta prinsip-prinsip yang telah Dia ajarkan kepada kita dalam FirmanNya. Hasilnya: pernikahan mengalami kegagalan atau kehilangan makna, serta kehilangan kekuatan dan pemenuhan seperti yang telah dijanjikan dalam FirmanNya. Allah memulai pernikahan (Kejadian 2:20-25), menjadikannya sebuah perjanjian, suatu janji suci akan kesetiaan dan komitmen satu sama lain, dihadapan Allah dan manusia, hingga maut memisahkan. Dalam pernikahan, pasangan itu tidak lagi dua melainkan menjadi satu daging. “Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya serta bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging” (Matius 19:4-6, Efesus 5:31). “Rahasia ini besar, tetap yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat” (Efesus 5:32). Ini merupakan misteri bukan dalam pengertian misterius atau menakutkan, tetapi ini merupakan sebuah gambaran spiritual. Pernikahan adalah sebuah kesaksian tentang hubungan antara Kristus dengan gerejaNya. Menariknya ketika kita melihat kepada tanggungjawab suami kepada istrinya, kita melihat bahwa mereka menyerupai tanggung jawab Kristus kepada gerejaNya. Hal yang sama berlaku untuk tanggung jawab yang dimiliki istri dan gereja kepada suami dan Kristus. Tanggung Jawab: Suami- memimpin, mengasihi, berkorban, melindungi, memelihara, menyucikan Kristus- memimpin, mengasihi, berkorban, melindungi, memelihara, menyucikan Istri- tunduk Gereja- tunduk Pertanyaan ini dapat membantu kita melihat apa saja yang Tuhan katakan tentang pernikahan dan bagaimana kita dapat membangunnya kembali untuk kemuliaanNya. Kerjakan kuis sederhana ini dengan 3-5 pasangan yang lain. Pakailah referensi-referensi ayat-ayat Alkitab dalam diskusi Anda. Silahkan memilih jawaban Anda. 1. Dengan tekanan-tekanan sekarang, suami dan istri seharusnya memiliki otoritas yang sama dalam keluarga. a. Ya b. Tidak 2. Sebagai kepala rumah tangga, suami hanya perlu mencari Tuhan dalam membuat keputusan-keputusan. a. Ya b. Tidak 3. Apakah melihat hal sensual dan pornografi merusak hubungan pernikahan? a. Ya b. Tidak 4. Apakah meminta maaf memulihkan hubungan pernikahan? a. Ya b. Tidak 5. Seseorang yang memandang rendah atau tidak menyukai pasangannya akan sulit mengasihi Tuhan? a. Ya b. Tidak 6. Pasangan saya tidak tahu saya memiliki kepahitan dengannya karena saya bisa menyembunyikan kepahitan saya dengan baik. a. Ya b. Tidak 7. Apakah mengampuni seseorang juga membebaskan orang tersebut dari konsekuensi perbuatannya? a. Ya b. Tidak 8. Penyebab utama kegagalan pernikahan adalah ketidakcocokan antara suami dan istri. a. Ya b. Tidak 9. Kita seharusnya membantu dan mendorong siapa saja yang memiliki pernikahan yang hancur untuk membangunnya kembali. a. Ya b. Tidak 10. Kecuali suami dan istri keduanya bekerjasama untuk memperbaiki suatu pernikahan, sangat tidak mungkin untuk memulihkannya. a. Ya b. Tidak 11. Kebutuhan dasar seorang suami dan seorang istri adalah sama karena Allah telah memberikan kita sifat manusia yang sama. a. Ya b. Tidak 12. Apakah Tuhan yang meletakkan “Tantangan” ke dalam pernikahan kita? a. Ya b. Tidak Anda akan menemukan jawabannya dalam surat saya yang berikutnya. Kepemimpinan memiliki tanggung jawab. Para pria, kita dipanggil untuk:
1. Mengasihi istri kita dengan cara yang sama seperti Kristus telah mengasihi gereja. Kristus telah berkorban untuk gerejaNya (Efesus 5:25). 2. Menyucikan dan membersihkan istri kita dengan Firman (Efesus 5:26). Seorang tukang kayu tahu bahwa kayu yang bagus dan peralatan yang bagus sangatlah penting dalam pembuatan perabotan yang berkualitas baik. Seorang atlet tahu betapa pentingnya kedisiplinan dalam berlatih dan memiliki pelatih yang baik supaya menjadi unggul. Firman Tuhan adalah guru yang terbaik dan memberikan kita tanda arah untuk mencapai suatu pernikahan yang berpusat pada Kristus. 3. Melindungi istri kita. Allah menjadikan wanita lebih lemah sehingga pria dapat menjaga dan memperhatikannya (1 Petrus 3:7). Ketika kita mengerti ini sebagai pria yang takut akan Tuhan, kita akan memposisikan diri kita sendiri untuk melindunginya dari bahaya karena peperangan rohani sangat hebat dan terus menerus. Cara kita memperlakukan dan menyambut pasangan kita ke dalam hidup kita akan memberikan kepadanya keamanan dan jaminan yang dia perlukan. Perlindungan meliputi lebih dari hanya sekedar aspek jasmani. Tetapi juga termasuk emosional dan perlindungan spiritual. Pakailah Firman Tuhan dengan baik ketika kita melewatinya maka kita dapat menemukan senjata spiritual untuk menjaga dan melindungi juga menyucikan dan memurnikan keluarga kita (Mazmur 119:9). Saya tahu bagaimana perasaan Anda. Tampaknya kita menitikberatkan kepada pria dan memberikan alasan-alasan kepada wanita. Akan tetapi, ini sebenarnya merupakan suatu kehormatan yang telah diberikan kepada suami dan mengandung berkat – “Siapa mendapat istri, mendapat sesuatu yang baik, dan ia dikenan Tuhan” (Amsal 18:22). Para pria, sekarang Anda tahu dan kita mendapatkan perkenanan dari sang Kuasa. Sungguh benar-benar merupakan berkat yang spesial. Jadi jangan malu terhadap tanggung jawab yang diberikan oleh Tuhan. Para wanita, jangan berusaha untuk mengambil alih tanggung jawab yang khusus hanya diberikan oleh Tuhan kepada pria. Begitu Anda melakukannya, Anda akan menjadi frustasi, stress, putus asa, khawatir, dan tidak puas. Ini adalah tanda-tanda peringatan yang sedang memberitahukan kepada Anda bahwa Anda telah mengambil sesuatu yang bukan milik Anda. Kembalikan kepada kepala rumah tangga. Peran utama Anda adalah “TUNDUK” sebagai seorang penolong. Dukung suami Anda dan berikan dia kekuatan untuk berhasil dan menjadi pria yang Tuhan kehendaki. Asuh anak-anak Anda dibawah kepemimpinannya dan bersama-sama menumbuhkan keluarga Anda dalam kasih dan iman, dibawah kepemimpinan Ilahi Kristus. Dengan AnugraNya, Pdt. Thomas dan Ibu Pamela Teh
0 Comments
|
penulisPdt. Thomas dan Ibu Pamela telah terlibat dalam pelayanan trasformasi hidup dan konseling pribadi. Selama lebih dari 22 tahun, mereka telah terlibat dalam seminar-seminar untuk membantu para pasangan dan keluarga di Indonesia, Malaysia dan Singapura. |
Follow us on Social MediaWebsite: www.picindonesia.org
Contact Number: +62813-7002-4940 Email: [email protected] WhatsApp #: +62 812-1524-9079 Office Number: (0622) 7556074 |
Indonesia Headquarters
Jl. Kapten M.H. Sitorus, Kompleks Griya Sitorus Permai No.B15 Pematangsiantar, Timbang galung, Kec. Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara 21144, Indonesia International Correspondence Address:
360 Dunearn Rd Singapore 299552 |
Website: www.picindonesia.org
Contact Number: +62813-7002-4940 Email: [email protected] WhatsApp #: +62 812-1524-9079 Office Number: (0622) 7556074 |
Indonesia Headquarters
Jl. Kapten M.H. Sitorus, Kompleks Griya Sitorus Permai No.B15 Pematangsiantar, Timbang galung, Kec. Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara 21144, Indonesia International Correspondence Address: 360 Dunearn Rd Singapore 299552 |